Air Bersih di Rumah Bisa Jadi Sarang Jentik Nyamuk Juga, Loh
Indonesia sudah terbiasa dengan musim hujan, tapi ada satu hal yang hampir selalu datang bersamaan saat musim hujan melanda, yaitu meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti, dan setiap tahun menimbulkan ribuan kasus di seluruh daerah.
Yang sering tidak disadari, nyamuk ini tidak hidup di air kotor, melainkan di air bersih yang tergenang. Termasuk di tempat yang mungkin kita anggap aman, seperti tangki air di rumah.
Air Bersih Tak Selalu Aman

Banyak orang mengira nyamuk berkembang biak di got, comberan, atau air yang kotor. Padahal menurut Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek, nyamuk penyebab DBD justru menyukai air bersih yang tidak mengalir.
“Nyamuk DBD hidup di air bersih yang tergenang. Di sana nyamuk akan berkembang biak,” ujar Nila Moeloek dalam laman resmi Kementerian Kesehatan RI.
Air yang tampak jernih di tangki atau drum bisa saja sudah dipenuhi telur nyamuk di dinding bagian dalamnya. Telur-telur ini sangat kecil dan bisa bertahan berbulan-bulan tanpa air. Begitu wadah kembali terisi, telur itu menetas menjadi jentik nyamuk.
Itu sebabnya, tangki air yang tidak tertutup rapat, bocor, atau jarang dibersihkan dapat menjadi tempat ideal bagi nyamuk Aedes untuk berkembang biak. Satu tangki yang tidak terawat bahkan bisa menjadi sumber ribuan nyamuk tanpa terlihat dari luar.
Baca artikel lainnya: Pencemaran Lingkungan Akibat Tambang
Wadah Air Rumah Tangga Jadi Kunci Penularan
Menurut dr. Asik Surya, Ketua Tim Kerja Arbovirosis Kementerian Kesehatan, salah satu penyebab meluasnya penyebaran DBD adalah kebiasaan masyarakat yang jarang membersihkan wadah air di rumah.
“Ada masyarakat yang tidak menguras kontainer atau dispensernya, sehingga menjadi tempat berkembang biak nyamuk,” kata dr. Asik dalam wawancara dengan Antara News.
Pernyataan tersebut memperkuat fakta bahwa tempat penampungan air rumah tangga merupakan titik utama perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Banyak orang mengira nyamuk DBD hidup di lingkungan kotor, padahal lebih dari 70 persen jentik justru ditemukan di wadah air bersih seperti bak mandi, ember, atau tangki air yang jarang dibersihkan.
Fakta ini sejalan dengan temuan WHO dan CDC yang menyebutkan bahwa lebih dari 70 persen jentik nyamuk ditemukan di wadah air bersih rumah tangga, bukan di lingkungan kotor seperti yang sering dikira masyarakat.
Tutup Rapat Bisa Kurangi Larva Hingga 90 Persen
Penelitian J. Pinchoff (2021) dalam jurnal Parasites & Vectors membuktikan bahwa wadah air yang ditutup rapat dapat menurunkan jumlah larva nyamuk hingga 94 persen dibandingkan wadah yang terbuka. Langkah sederhana seperti memastikan tutup tangki selalu rapat, atau memasang kasa di pipa pembuangan, bisa memberikan dampak besar dalam mencegah penyebaran DBD di rumah.
Selain efektif menekan populasi jentik, kebiasaan menutup wadah air juga membantu menjaga kualitas air agar tidak tercemar debu, serangga mati, atau lumut. Air yang tertutup rapat akan lebih higienis dan tidak mudah berubah warna maupun berbau, terutama jika disimpan dalam waktu lama. Di sisi lain, tangki yang terbuka cenderung menjadi tempat masuknya berbagai mikroorganisme dan kotoran yang dapat mempercepat pertumbuhan alga atau bakteri. Jadi, menutup tangki bukan hanya soal mencegah nyamuk, tapi juga langkah sederhana untuk menjaga kebersihan dan kesehatan air yang kita gunakan setiap hari.
Baca artikel lainnya: Rambut Kamu Masih Bau Setelah Keramas?
Langkah Pencegahan yang Efektif
Kementerian Kesehatan mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan gerakan 3M Plus sebagai cara utama mencegah DBD:
- Menguras wadah air, termasuk tangki, setidaknya seminggu sekali. Gunakan sikat agar telur yang menempel ikut hilang.
- Menutup rapat wadah air agar nyamuk tidak dapat masuk.
- Mendaur ulang atau menyingkirkan wadah bekas yang bisa menampung air hujan.
- Plus melakukan langkah tambahan seperti memasang kelambu, menggunakan lotion anti nyamuk, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
Menjaga air tetap bersih bukan hanya soal kejernihan, tetapi juga soal keamanan dari penyakit yang dibawa oleh nyamuk.
Tangki Air dan Peranannya dalam Kesehatan

Tangki air menjadi bagian penting dari sistem air rumah tangga. Air di dalamnya digunakan untuk melakukan kegiatan singkat seperti mandi, mencuci, bahkan kadang untuk kebutuhan konsumsi tidak langsung. Karena itu, memastikan tangki bebas dari jentik nyamuk adalah hal yang sangat penting.
Tangki yang tertutup rapat, bebas lumut, dan mudah dibersihkan dapat membantu menjaga kualitas air tetap higienis. Beberapa produk tangki modern seperti MPOIN sudah menggunakan desain penutup yang tertutup rapat dan material anti microbial, yang membantu mencegah pertumbuhan bakteri dan serangga di dalam wadah air.
Dengan tangki yang dirancang untuk menjaga kebersihan air, risiko DBD dan penyakit akibat air bisa ditekan lebih baik.
DBD tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi bisa dicegah melalui langkah sederhana yang dilakukan secara rutin. Jangan menunggu ada kasus di sekitar rumah baru mulai membersihkan wadah air. Periksa kembali tangkimu, apakah tutupnya sudah rapat, apakah ada air yang menggenang di sekitarnya, dan kapan terakhir kali kamu mengurasnya?
Karena menjaga air bukan hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang melindungi kesehatan seluruh keluarga. Air yang bersih dan aman dimulai dari wadah penyimpanannya.